OGAN ILIR/SUMATRA SELATAN, KORANPEMBERITAANKORUPSI.CO
kilas balik sejenak. Di tahun 2020 silam, saat mencalonkan diri jadi bupati, ada banyak program unggulan yang disampaikan Panca. Saat mendengarnya, kita seperti kedatangan Mesias muda dengan segudang harapan yang menjanjikan.
Ia berjanji untuk MENAIKKAN INSENTIF NAKES dan meningkatkan fasilitas kesehatan di Ogan Ilir.
Mari kita tanyakan kepada 2000-an Nakes Ogan Ilir. Sudah adakah kenaikan Gajih/Tunjangan/Insentif? Sudah sejauh mana peningkatan Faskes, apakah sudah menyentuh Posyandu di 227 Desa? Atau masih ada desa yang belum aktif Posyandu nya?
Di tahun itu, Panca juga menawarkan pemerataan Internet hingga pelosok desa. Tentu yang dimaksud bukanlah kuota internet yang bisa dibeli secara mandiri oleh masyarakat, tapi fasilitas dari pemerintah langsung. Entah itu pemerintah kabupaten, atau program Dinas yang dibebankan ke anggaran desa melalui Pemdes.
Ada 227 Kades yang mustinya ikut dilibatkan dan 339.000-an masyarakat yang harusnya turut merasakan internet tersebut. Silahkan jawab masing-masing. Dalam bentuk apa program INTERNET DESA tersebut dijalankan?
Selanjutnya mendorong lahirnya pelaku UMKM dan usahawan baru. Dulu saat kampanye, selalu didengungkan perihal peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat dampak lahirnya pengusaha-pengusaha baru di Ogan Ilir.
Saya tidak tahu persis bagaimana merasakan progam tersebut, yg jelas pasar mustinya ramai oleh pembeli dan penjual. Baik keberadaan pasar secara fisik maupun dalam bentuk lain. Daya konsumtif dan produktif harus naik berbarengan.
Paling bombastis yakni janji untuk membuat Indralaya jadi kota metropolitan. Insfratruktur bagus, gedung gedung modern dan masyarakat nya sehat sejahtera.
Pertanyaannya, apa bentuk metropolitan itu yang bisa kita saksikan sekarang?
Dan masih banyak lagi. silahkan sambung komentar di bawah untuk mengingatkan dan menguji lagi janji-janji yang mulia, Bupati pPanca. (koranpemberitaankorupsi.co)