LAMANDAU/KALTENG, MEDIAVIRAL.ID
Jarak tempuh yang cukup jauh dari kabupaten atau dari perkotaan membuat banyak pekerjaan atau proyek-proyek dari pemerintah baik itu dana APBD mau pun APBN lepas dari pantauan sehingga ada dugaan apabila ada yang bermasalah terkesan senyap,minggu (26/05/2024).
Seperti halnya proyek pembangunan Sekolah Menengah Pertama yang berada di Desa Kina, kecamatan Batang Kawa, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalteng yang menelan anggaran cukup pantastis atau 1milyar lebih.
Dari informasi yang kami dapat kan di lapangan bahwa proyek tersebut di duga tidak sesuai dengan spek dan bahkan sudah ada yang retak-retak dan juga Kepsek SMP tersebut sempat tidak mau menanda tangani serah terima pekerjaan karena pekerjaan nya tidak sesuai.
Di tempat terpisah ada salah seorang nara sumber yang tidak mau di sebutkan namanya dan tinggal di Desa tersebut melalui pesan via WhatsApp mengatakan bahwa, “terlepas sesuai apa tidaknya pekerjaan tersebut saya belum tau bu, tetapi layak untuk di kawal mengingat anggarannya cukup fantastis,” ungkapnya.
Masih kata nara sumber, “memang awal pembangunan nya agak meresahkan dan hasilnya sekarang tidak meyakinkan apakah sesuai RAB atau tidak bu,, dan sekedar informasi dari saya bahwa bangunan SMP tersebut belum di fungsikan, karena banyak keluhan dari warga dan bahkan dari Desa setempat.” Ujarnya
“Kalau menurut pandangan saya, saya lebih condong ke bagian atasnya, struktur atap yang melengkung karena material kayu penopang yang kurang baik dan ada juga informasi ke saya bu,, bahwa bangunan itu menggunakan baja ringan tetapi kenyataannya pakai kayu saja, entah lah gimana itu proyek nya padahal anggarannya milyaran,” tambah nara sumber.
Dari hasil konfirmasi ke Kadis Pendidikan Lamandau melalui via telepon mengatakan bahwa, “saya belum menerima laporan terkait adanya dugaan permasalahan pekerjaan tersebut karena itu saya serahkan sama PPK/PPTK dan mereka belum ada yang memberikan laporan nya dan laporan yang sementara saya dapatkan bahwa pekerjaan tersebut aman saja”, ungkapnya.
Dan saat kami dari awak media mempertanyakan apakah bapak sudah pernah turun ke lapangan untuk mengecek pekerjaan tersebut.?? “Belum, karena saya hanya menunggu laporan saja,” terang Kadis.
Dan disini ada dugaan bahwa Kadis hanya menunggu laporan di atas meja saja tanpa mengecek kebenarannya dan bagaimana hasil dari pembangunan proyek tersebut sehingga ada dugaan Kadis nya terkesan tutup mata yang terpenting ada laporan.
Dari kronologis yang kami dapat kan di duga proyek ini banyak mark up nya sehingga terkesan banyak volume yang di kurangi dan di duga tidak sesuai spek atau RAB nya. Laila (mediaviral.id)